Friday, November 08, 2013

Al Quran adalah firman Alloh yang tiada tandingannya, mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rosul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.

Al Quran Al-Karim, Itulah Kitab Alloh yang natiq (berbicara), Al Quran yang benar, cahaya yang terang benderang, dan pelita yang berkilauan. Petunjuk-petunjuknya jelas. Rahasia-rahasianya tidak rumit dan ayat-ayat lahiriahnya mudah dipahami. Pengikut-pengikutnya dicemburui orang lain. Dia mengajak kepada keridhoan pada pengikutnya, membawa pada keselamatan.
Kemudian Alloh SWT menurunkan kepada Beliau (Muhammad SAW) Kitab (Al Quran Al-Karim - Yang Dimuliakan) sebagai cahaya yang sinarnya tidak pernah padam. Pelita yang nyalanya tidak pernah redup. Lautan yang kedalamannya tidak dapat dicapai. Jalan yang arahnya tidak pernah menyesatkan. Sinar yang cahayanya tidak pernah menjadi gelap. Pemisah (antara yang hak dan batil) yang hujahnya tidak pernah melemah. Penjelas yang fondasi-fondasinya tidak dapat diruntuhkan. Penyembuh yang penyakit-penyakitnya tidak dikhawatirkan akan kembali lagi. Kemuliaan yang pembela-pembelanya tidak akan terkalahkan. Dan kebenaran yang pengikut-pengikutnya tidak akan pernah ditelantarkan.

Dan hendaklah berpegang teguh pada Kitabulloh karena sesungguhnya ia adalah tali yang kuat, cahaya yang terang, penyembuh yang bermanfaat, air yang dingin lagi segar, perlindungan bagi yang berpegang teguh padanya, dan keselamatan bagi yang berpegang erat padanya.

Ketahuilah bahwasannya Al Quran adalah pemberi nasihat yang tulus yang tidak pernah menipu, pemberi petunjuk yang tidak akan menyesatkan, dan pembicara yang tidak berbohong.

Ketahuilah, tidak ada kebutuhan bagi siapapun setelah (mendapat bimbingan) Al Quran, dan tidak ada kecukupan bagi siapapun sebelum (mendapatkan petunjuk dari) Al Quran. 

Jadikanlah ia sebagai obat yang menyembuhkan segala penyakit yang diderita karena di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi penyakit yang paling besar, yaitu kekufuran dan kemunafikan, dosa dan kesesatan.

Ketahuilah, tiada suatu ketaatan kepada Alloh melainkan ia datang bersama keengganan hati. Dan tiada suatu kemaksiatan melainkan ia datang bersama kegemaran nafsu. Oleh sebab itu, dirahmatilah oleh Alloh seseorang yang menahan hatinya dari dorongan nafsu. Sebab nafsu seseorang amat kuat tarikannya dan terus-menerus menarik ke arah kemaksiatan yang disukainya.

Oleh karena itu, mohonlah kepada Alloh dengan Al Quran. Mendekatlah kepada Alloh dengan mencintai Al Quran. Janganlah meminta sesuatu kepada hamba-hamba Alloh dengan menjadikan Al Quran sebagai alat.

Sesungguhnya tidak ada yang lebih baik daripada Al Quran yang dibawa oleh seseorang dalam menghadapkan diri kepada Alloh SWT. Ketahuilah, sesungguhnya Al Quran adalah pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Ia adalah pembicara yang dipercayai perkataannya. Barangsiapa yang diberi syafaat oleh Al Quran pada Hari Kiamat, niscaya akan diterima syafaatnya. Dan barangsiapa yang segala keburukannya dibongkar oleh Al Quran pada hari Kiamat, niscaya akan ditetapkan kesaksian Al Quran itu diatasnya.

Siapa saja yang duduk membaca Al Quran ini, niscaya dia akan berdiri darinya dengan tambahan atau kekurangan, yaitu bertambah dalam mendapatkan petunjuk, atau berkurang dalam kesesatan.

Barangsiapa yang membaca Al Quran, lalu dia mati dan masuk neraka, maka dia termasuk orang yang menjadikan ayat-ayat Alloh sebagai permainan (olok-olok).

Perhatikanlah Alloh, yaitu dalam hal perintah-Nya untuk menjaga Kitab-Nya, dan Dia telah menitipkan untuk menjaga hak-hak-Nya. Sesungguhnya Alloh Yang Maha Suci telah menurunkan Kitab petunjuk yang didalamnya menerangkan kabaikan dan keburukan. Maka, ambilah jalan kebaikan, niscaya akan dapat memperoleh petunjuk, dan berpalinglah dari jalan keburukan, niscaya akan berada di jalan yang lurus.

Perumpamaan seorang Mukmin yang membaca Al Quran seperti buah jeruk (utruj), ia wangi baunya dan enak rasanya . Perumpamaan seorang Mukmin yang tidak membaca Al Quran seperti kemangi, ia wangi baunya, namun pahit rasanya. Dan perumpamaan seorang yang berbuat maksiat yang tidak membaca Al Quran seperti peria, ia pahit rasanya dan tidak ada baunya.

Rosululloh SAW telah bersabda: "Takkan lurus iman seseorang sampai hatinya menjadi lurus, dan takkan lurus hatinya sampai lidahnya menjadi lurus".
Lisensi Creative Commons
Categories:
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!
Back to top
TO ADVERTISERS : ||| Untuk melihat UPDATE artikel terbaru dari blog ini, silahkan JOIN dengan blog kami... Melalui, ||| FACEBOOK PAGE ||| , ||| TWITTER ||| , ||| linkedin ||| , ||| Alpha.app.net ||| , atau dengan melihat, ||| Lintas Me ||| , Salam Admin ||| Cyber Seuramoe ||| TERIMA KASIH