Iman adalah Makrifat dengan hati, pengakuan dengan lidah dan tindakan dengan anggota-anggota badan (dengan kata lain; Diyakini dalam Hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan perbuatan).
Sesungguhnya Iman muncul sebagai titik di dalam hati, setiap kali Iman itu bertambah, bertambah pula titik itu.
Tidak akan sempurna Iman seorang hamba sehingga apa yang ada di tangan Alloh SWT lebih dipercayainya daripada apa yang ada di tangannya sendiri.
Di antara tanda-tanda yang dapat dipercaya atas agama Alloh SWT setelah pengakuan dan perbuatan adalah tegas dalam perintahnya, jujur dalam perkataannya, adil dalam hukumnya, dan mempunyai sifat belas kasih terhadap rakyatnya.
Kekuasaannya tidak menjadikannya melampaui batas. Keramahannya tidak menjadikannya lemah. Keagungannya tidak mencegahnya untuk memberikan ampunan. Dan pengampunannya tidak menjadikannya menyia-nyiakan hukum.
Keimanan dan Ketaqwaan dalam Islam menurut Imam 'Ali bin Abi Tholib k.w.
Iman mempunyai 4 Pilar, yaitu:
- Sabar
- Yakin
- Keadilan
- Jihad
Sabar mempunyai 4 Cabang, yaitu:
- Rindu (Syauq), maka barang siapa yang rindu pada Surga, dia akan melupakan segala godaan hawa nafsu.
- Takut (Syafaq), barangsiapa yang takut akan Neraka, dia akan meninggalkan segala yang diharamkan.
- Zuhud, barangsiapa yang zuhud di dunia, dia akan menganggap ringan segala musibah.
- Antisipasi (Taroqqub), barangsiapa yang mengantisipasi kematian, dia akan bergegas melakukan amal-amal kebajikan.
- Memandang segala sesuatu dengan ketajaman pikiran, maka barangsiapa yang memandang segala sesuatu dengan ketajaman pikiran, akan jelas baginya hikmah.
- Menafsirkan dengan hikmah, barangsiapa yang jelas baginya hikmah, dia akan mengenal pelajaran.
- Menjadikan pelajaran sebagai nasihat, dan barangsiapa yang telah mengenal pelajaran, seakan-akan dia termasuk orang-orang terdahulu.
- Sunnah orang-orang terdahulu
- Menyelami Pemahaman, barangsiapa yang paham, dia akan mengetahui kedalaman ilmu
- Mendalami Ilmu, barangsiapa yang telah mengetahui kedalaman ilmu, akan keluar darinya syariat-syariat hukum
- Mengetahui Intisari Hukum
- Kukuh Dalam Kesabaran, dan barangsiapa yang bersabar, dia tidak akan melampaui batas dalam semua urusannya dan akan hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai orang terpuji.
- Mengajak Kepada Kebaikan, barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, dia telah membantu orang-orang Mukmin
- Mencegah Kemungkaran, barangsiapa yang mencegah kemungkaran, dia telah merendahkan orang-orang kafir
- Lurus Dalam Setiap Keadaan, barangsiapa yang lurus dalam setiap keadaannya, semua kebutuhannya akan terpenuhi
- Membenci Orang-orang Fasik, barangsiapa yang membenci orang-orang fasik dan marah karena Alloh, maka Alloh akan marah karena marahnya, dan Dia akan menjadikannya ridho pada hari kiamat.
Seorang Mukmin mempunyai 3 waktu, yaitu:
- Waktu dia bermunajat kepada Tuhan-nya
- Waktu mencari penghidupannya (bekerja), dan
- Waktu Dia menikmati kesenangan dirinya (dalam hal-hal yang dihalalkan)
- Memperbaiki penghidupannya, atau
- Melangkah dalam urusan akhirat, atau
- Menikmati kesenangan dalam hal yang tidak diharamkanKegembiraan orang Mukmin terlihat diwajahnya, sedangkan kesedihannya tersimpan dihatinya. Dadanya paling lapang (sabar) dan merasa dirinya paling hina. Dia tidak menyukai kedudukan dan membenci reputasi. Panjang kesedihannya. Jauh pikirannya. Banyak diamnya. Sibuk waktunya. Banyak bersyukur dan bersabar. Tenggelam dalam pikirannya. Berpegang teguh pada kesetiakawanan. Mudah perangainya. Penurut. Dan jiwanya lebih keras daripada batu api, sementara dia lebih (merasa) hina daripada seorang budak.
Semoga bermanfaat. Wassalam